BTC KELAS MALAM !MENGUTIP MOTIVASI BELAJAR IMAM SYAFI'I
"Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebenta, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya". Itulah kutipan syai'r dari Imam Syaf"i yang dikutip oleh mentor BTC Muhamad Pazri, SH., MH. Presiden Direktur Borneo Law Firm pada saat training kelas malam ini rabu 15 maret 2017 pukul 19.30-21.00 wita. Walau kondisi cuaca sedang gerimis, semilir angin berhembus kencang tak akan menyurutkan semangat kawan-kawan peserta training untuk melangkahkan kakinya menuju tempat belajar. Karena mereka meyakini jika belum siap merasakan pahitnya belajar, maka mereka akan merasakan kebodohan selamanya. Kalimat itulah yang "Membakar" semangat mereka, untuk tetap konsisten dalam menuntut ilmu. Mereka ini merupakan potret anak muda yang mampu tampil beda ditengah "lelapnya" teman sebaya yang mungkin sekarang masih terlena akan zona amannya.
Materi yang dibahas pada malam hari ini adalah berkaitan dengan pembuatan SURAT KUASA, yang diikuti oleh kelas D (kelas malam). Disaat penyampaian materi berlangsung peserta aktif untuk melakukan diskusi dengan sesama peserta dan mentor.
"Dalam surat kuasa itu ada istilah hak Retensi, apakah dalam setiap surat kuasa wajib mencantumkan hak retensi tersebut" Tanya Cindyva Thalia Mustika salah satu peserta Training dari Fakultas Hukum Unlam. Pertanyaannya merupakan pemantik bagi teman-teman yang lain, sehingga terjadi tanya jawab dan diskusi mendalam berkaitan dengan surat kuasa.
Seperti pertemuan BTC Kelas sore tadi, dipenghujung pertemuan mentor memberikan Tugas kepada peserta untuk membuat Surat Kuasa. Peserta sangat bersemangat untuk mengerjakan, terlebih mereka harus menganalisis kasus yang diberi apakah wanprestasi atau permbuatan melawan hukum (PMH).
Dengan Lugas Saut Pebinugraha Tambun, SH menjawab bahwa kasus tersebut adalah Wanprestasi. Saut, merupakan lulusan fakultas hukum Unlam angkatan 2012 yang merupakan salah satu peserta BTC. Sebagai senior Saut memberikan Motivasi kepada peserta yang lain. "Bahwa Untuk sebuah Ilmu tak ada yang Instan, semua butuh prosos. Maka inilah proses yang sedang kita lewati" Tutup Saut Pebinugraha Tambun, SH.
Peliput : Harliansyah, SH.
"Dalam surat kuasa itu ada istilah hak Retensi, apakah dalam setiap surat kuasa wajib mencantumkan hak retensi tersebut" Tanya Cindyva Thalia Mustika salah satu peserta Training dari Fakultas Hukum Unlam. Pertanyaannya merupakan pemantik bagi teman-teman yang lain, sehingga terjadi tanya jawab dan diskusi mendalam berkaitan dengan surat kuasa.
Seperti pertemuan BTC Kelas sore tadi, dipenghujung pertemuan mentor memberikan Tugas kepada peserta untuk membuat Surat Kuasa. Peserta sangat bersemangat untuk mengerjakan, terlebih mereka harus menganalisis kasus yang diberi apakah wanprestasi atau permbuatan melawan hukum (PMH).
Dengan Lugas Saut Pebinugraha Tambun, SH menjawab bahwa kasus tersebut adalah Wanprestasi. Saut, merupakan lulusan fakultas hukum Unlam angkatan 2012 yang merupakan salah satu peserta BTC. Sebagai senior Saut memberikan Motivasi kepada peserta yang lain. "Bahwa Untuk sebuah Ilmu tak ada yang Instan, semua butuh prosos. Maka inilah proses yang sedang kita lewati" Tutup Saut Pebinugraha Tambun, SH.
Peliput : Harliansyah, SH.
